Selasa, 26 Februari 2019

Mengayuh Hingga Berpeluh

Mengayuh: Menggenjot;Mengintensifkan
Peluh: Keringat

Mengayuh itu harus. Dalam konteks kehidupan, mengayuh sama maknanya dengan berlari, berpacu pada kerja keras, ikhtiar.

Berpeluh, berkeringat, adalah tanda bahwa kita berproses. Berproses dalam ikhtiar. Bahwa ada yang dijalankan, bahwa ada yang diusahakan. Berpacu pada proses.


Analogi lain yaitu selang air. Sebagaimana yang diucapkan oleh Motivator Nasional Dr. Tubagus Wahyudi, ST., MSi., MCi,. MCHt., CHI, dalam sebuah perkuliahan, bahwa manusia itu seperti selang air. Ketika air yang keluar dari selang air dibiarkan begitu saja, ia akan keluar dengan tempo dan kecepatan yang biasa. Namun ketika ujung selang itu ditekan, air yang keluar menjadi lebih kencang, ia menuju lebih jauh, bisa untuk menyiram tanaman ataupun daerah yang lebih jauh, lebih tinggi.


Sebetulnya judul hingga berpeluh itu hanya untuk singgungan pada kita yang mengayuh tapi hanya dapat menghasilkan peluh, tanpa menghasilkan karya yang berpengaruh, dikarenakan kurang jelasnya tujuan dan langkah2 yang ditentukan.

Ibarat orang yang bekerja bertahun-tahun, posisi nya itu saja, gajinya segitu saja, tiada perkembangan, dan tiada berusaha berkembang. Dalam mindsetnya pula hanya berpikir "kalau saya terus bekerja keras, saya akan sukses" akan tetapi lupa, bahwa dalam hidup tidak hanya kerja keras saja yang diperlukan.

Butuh langkah-langkah dan perencanaan yang dimatangkan. Kita butuh bukan hanya bergerak secara statis, namun harus dinamis. Harus ada tambahan usaha setiap harinya, yang tentu diikuti do'a.

Dikutip dari buku MINDSET karya Carol S. Dweck, PH.D, bahwa Mindset Manusia ada 2 tipe. Mindset Berkembang dan Mindset Tetap. Orang-orang dengan Mindset Tetap tidak menerima perubahan ataupun masukan mengenai hidup dinamis, karena mereka memiliki pemikiran dan pendapat sendiri yang mereka rasa dan anggap benar. Sedangkan orang-orang dengan Mindset Berkembang akan selalu melihat hikmah dari setiap kejadian, dia akan selalu belajar, sehingga melakukan perubahan dan perkembangan dari setiap apa yang terjadi. Itulah yang disebut dinamis. Dan itu pula yang diperlukan dalam mengayuh di hidup ini.

Bab I: Mengayuh;Ikhtiar
a. Tujuan Mengayuh
b. Ikhtiar dalam Agama
Bab II: Penyebab sukses
a. Kisah orang sukses
Bab III: Penyebab gagal
a. Kisah orang gagal
Bab IV: Rintangan dalam ikhtiar
a. Dari segi agama
b. Dari sisi dunia
Bab V: Menghadapi kegagalan
a. Bangkit dari kegagalan
b. Mematangkan perencanaan